Ngaji Filsafat : Pecinta Selalu Ingin Bersama Yang Dicintainya - Dr. Fahruddin Faiz

Pecinta Selalu Ingin Bersama Yang Dicintainya




Ini adalah sebuah pelajaran untuk kita semua, yaitu cara mendeteksi dirimu apakah kamu sudah jatuh cinta atau belum. Karena jiwa orang yang dimabuk cinta itu akan terasa sakit karena rindu. Coba ditelusuri masing-masing diri kalian, apakah ada  rasa rindu yang menyakitkan. Rasa ingin selalu bertemu, tapi sewaktu  bertemu tidak tahu mau ngapain. Itu menunjukkan bahwa hanya rasa ingin bertemu saja. Ketemu saja sudah cukup, rindu yang setiap kali berpisah kamu merasa sakit. 

Kamu ingin selalu ketemu karena pecinta itu selalu ingin bersama dengan kekasihnya. Tapi halangan akan selalu ada, biasanya banyak ujiannya. Pecinta itu ibarat dua ekor kijang di bukit gersang. Mereka selalu bersama walau tiada makanan. jadi ciri pertama jiwa pecinta itu adalah jiwa rindu pada yang dicintai. Kalau kamu cinta sama Allah, maka hatimu selalu ingin ketemu dengan Allah.

Atau seperti burung merpati walaupun terbang bebas di angkasa luas. Tetapi tetap saja kembali pada kekasihnya. Atau laksana ikan tuna yang tetap tabah walau dipermainkan gelombang, timbul-tenggelam di lautan.  

Ciri cinta yang kedua adalah apa pun aktivitasmu dan kamu mengalami apa pun. Tapi pada akhirnya kamu ingin kembali kepada yang kamu cintai.  Ujian apa pun dan masalah apa pun silakan datang, tapi tujuanmu tetap sama yaitu kekasihmu. Jika sudah seperti itu berarti jiwamu adalah jiwa pecinta. Dan walau selalu dicaci serta dicela, kemudian batinmu menjerit, tubuh binasa. Dan meski lapar serta disia-siakan, namun jiwa pecinta akan selalu memaafkan.

Ciri selanjutnya, jiwa pecinta itu tidak membutuhkan pujian.  Kalau masih menunggu dipuji misalnya "waah kamu setia sekali" . Dan ketika kamu menjemputnya terus bilang "aku capek-capek jemput kok kamu enggak berterima kasih". Itu tandanya kamu belum cinta karena masih butuh pujian.

Dan pengorbanan pecinta tidak akan sia-sia. Katanya Majnun "Kulihat bintang kutub dan bintang kejora di mana pula cinta. Sekecil apa pun cinta akan tetap berkuasa di singgasana jiwa". Dan bagi pecinta kebahagiaan dan kesedihan sama indahnya. Karena cinta sejati tidak mengenal kesia-siaan. 

"Jiwaku dan jiwanya akan tetap bersama, andai pun tidak di dunia pasti jiwa kami akan bersatu di liang barzah. Dan kelak akan dibangkitkan bersama hingga dapat bersatu selama-lamanya. Mataku berkorban untuknya dengan segenap curahan air mata berharap liang lahatnya adalah liang lahatku, agar jenazah kita bersatu".


#ngajifilsafat #filsafatcinta#fahruddinfaiz#ciripecinta

Comments