Mengenal Qaul Qadim dan Qaul Jadid Imam Syafi'i || Ngaji Filsafat || Ust. Fahruddin Faiz

Mengenal Qaul Qadim dan Qaul Jadid Imam Syafi'i

Salah satu keunikan dari Imam Syafi'i adalah beliau punya Qaul Qadim dan Qaul Jadid. Qaul Qadim yaitu pandangan beliau ketika berada di Irak dan Qaul Jadid semasa beliau ada di Mesir. Hal ini menunjukkan bahwa Imam Syafi'i ini adalah seorang mujtahid yang bertanggungjawab. Imam Syafi'i ini mujtahid yang aktif, bukan mujtahid yang kaku. Mujtahid itu kan tugasnya berijtihad ketika berjumpa dengan situasi yang baru atau ketemu dengan situasi yang berubah atau ada dalil baru yang ditemukan. Maka pendapat sebelumya akan direvisi menjadi pendapat yang baru sesuai dengan perubahan.

Sikap yang semacam ini justru menunjukkan berarti beliau ini seorang yang aktif. Dan menunjukkan juga bahwa beliau seorang yang serius sebagai mujtahid. Seorang yang bertanggung jawab dan tidak kaku. Yang selalu berusaha mencari tambahan wawasan. Selalu terus belajar sehingga mungkin menemukan dalil baru, menemukan situasi yang baru atau menemukan perubahan-perubahan dari situasi yang lama.

Yang mana boleh jadi hukum yang lama sudah tidak relevan lagi untuk situasi yang baru, maka muncullah Qoul Jadid. Imam Syafi'i juga ketika berada dimesir sering berinteraksi dengan para ulama di Mesir sehingga mendapat banyak wawasan baru. Kemudian juga dapat melihat situasi alamiah, situasi ilmiah, situasi sosial di Mesir pada masa itu. Di mana hal tersebut tidak ditemukan di Irak. Sehingga dari sinilah muncul pendapat yang baru (Qaul Jadid).

Maka  bagi teman-teman yang ingin belajar tentang pandangan-pandangannya Imam Syafi'i. Terlebih dahulu harus melihat sejauh mana pandangan-pandangan ini apakah termasuk kategori Qaul Qadim Atau Qaul Jadid. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman diantara yang lain.


Comments